Sepertinya
info kesehatan balita yang selalu disebarkan entah itu secara lisan maupun
tulisan belum bisa menggugah kesadaran orang tua. Faktanya, Indonesia masih
pada posisi terendah dalam hal konsumsi susu. Banyak anak balita yang tidak mau
minum susu. Entah tidak mau atau barangkali orang tua yang tidak mau berusaha
untuk memberikan susu. Alasannya anak balita sudah dewasa sehingga tidak perlu
lagi minum susu.
Apa
yang terjadi? Tingkat kesehatan anak Indonesia rendah. Mereka rentan sekali
sakit. Tingkat kecerdasannya pun masih di bawah negara ASEAN lainnya.
Tentu
saja bukan hanya susu saja yang menjadi faktor penyebabnya. Faktor lingkungan,
pendidikan, dan pola asuh orang tua juga berpengaruh. Hanya saja, faktor
nutrisi sangat penting. Dan jika ditanya apa sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh
balita, tentu saja jawabannya adalah susu.
Hal
tersebut yang membuat banyak pakar kesehatan anak tidak pernah lelah untuk
memberikan informasi kesehatan balita tentang pentingnya susu. Bahkan, mereka
juga ingin menekankan bahwasannya susu itu bukan hanya untuk balita saja tapi
juga orang-orang dewasa.
Rasanya
sudah sangat massive penyebaran info kesehatan seperti itu. Namun, kenapa Indonesia
masih pada urutan yang rendah dalam hal konsumsi susu?
Alasan
Mengapa Konsumsi Susu Balita Rendah
Sebenarnya
sangat mudah untuk menebak mengapa banyak orang tua yang tidak memberikan susu
kepada anak mereka meskipun tahu pentingnya susu untuk kesehatan anak.
1.
Susu Mahal
Ada kesan di masyarakat bahwasannya susu itu mahal. Apalagi
mereka yang tinggal di desa. Susu itu seolah minuman orang-orang kaya saja. Hal
ini membuat mereka merasa kuwalahan jika harus memberikan susu setiap hari
kepada anak mereka.
Namun, apakah benar susu itu mahal? Sebenarnya tidak semua
susu itu mahal. Banyak sekali merk susu balita yang harganya sangat terjangkau.
Bahkan, bukan hal yang salah jika orang tua memberikan susu olahan petani lokal
yang pastinya jauh lebih bergizi dan jauh lebih murah harganya.
2.
Susu Tidak Penting
Sebenarnya, tidak tepat jika banyak orang tua menganggap susu
itu barang yang mahal. Pada kenyataannya, banyak orang tua yang mampu
memberikan mainan mahal atau bahkan hampir setiap hari memberikan makanan dan
snack. Dan jika dilihat dari segi harga, susu justru jauh lebih murah.
Maka dari itu, ada alasan lain yang membuat orang tua tidak
memberikan susu kepada anak. Yaitu anggapan bahwa susu itu tidak penting. Susu
hanya penting ketika anak masih kecil atau masih bayi. Sementara itu, ketika
anak balita atau bahkan sudah masuk sekolah, anak sudah tidak perlu lagi minum
susu.
3.
Kesadaran Kurang
Semua orang tua pasti tahu tentang info kesehatan balita. Dan
mereka ingin sekali sang buah hati sehat selalu. Semua hal dilakukan seperti
memberikan makanan yang sehat serta memastikan lingkungan baik. Sayangnya,
tidak ada kesadaran yang penuh tentang pentingnya minum susu. Hal ini bisa
dilihat bagaimana di meja makan yang disajikan minuman teh dan jus, bukan susu.
Bukan berarti minuman seperti teh dan jus itu tidak bagus. Dua jenis minuman
tersebut sangat bagus. Hanya saja, akan lebih baik jika di meja makan ada satu
gelas susu dihidangkan setidaknya setiap pagi.
Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi. Orang tua merasa tidak
aneh jika anak tidak minum susu. Ini menunjukkan bahwa kesadaran pentingnya
balita minum susu itu sangat kurang.
4.
Minumnya Produksi Susu
Lokal
Kebiasaan masyarakat itu dipengaruhi oleh lingkungan.
Contohnya saja, daerah di mana banyak sekali buah-buahan tumbuh subur pasti
membuat masyarakat terbiasa mengkonsumsi buah-buahan. Hal ini juga yang akan
terjadi jika produksi susu lokal berkembang. Sayangnya, tidak.
Jika produksi susu lokal melimpah, setidaknya ada dua pengaruh
besar di masyarakat. Pertama, mereka akan terbiasa untuk mengkonsumsi susu
produksi lokal. Yang kedua, harga susu jauh lebih murah.
Mungkin
masih ada alasan lain mengapa orang tua merasa susu balita itu tidak penting.
Apa mungkin ibu punya alasan sendiri?
Dampak
Buruk Yang Bisa Terjadi
Keengganan
untuk membudayakan minum susu tidak hanya berimbas pada kesehatan anak saja.
Kampanye minum susu bukan hanya sekedar penyebaran info
kesehatan balita. Lebih dari itu, ini berkaitan dengan pola pikir.
Tidak
salah jika ada yang menyimpulkan masyarakat Indonesia itu belum begitu mau
memikirkan hal yang teramat penting. Contohnya saja kesehatan. Banyak yang
tidak memperdulikan kesehatan. Asalkan mereka tidak sakit, tinggal di tempat
yang kotor dengan sampah yang berserakan di mana pun tidak masalah. Buang
sampah sembarangan tidak masalah asalkan tidak menimbulkan banjir. Jadi,
memikirkan masa depan yang jauh belum dilakukan.
Maka
dari itu, dikhawatirkan generasi muda Indonesia kalah bersaing dengan negara
lain. Sementara orang lain menyiapkan generasi muda yang sehat, kita belum
memikirkan tentang hal tersebut. Kita masih berkutat pada bagaimana bertahan
hidup saja.
Lalu,
apa solusinya? Setiap orang tua harus memiliki kesadaran bahwasannya menjaga
kesehatan anak itu teramat penting. Berikan yang terbaik agar anak sehat. Minum
susu setiap hari. Beri makan makanan yang bergizi. Jangan biarkan anak jajan
sembarangan. Karena hanya dengan badan yang sehat, tumbuh kembangnya pun
optimal. Mereka tumbuh menjadi orang yang cerdas. Itu sebenarnya tujuan
utamanya.
Oleh
sebab itu, kesadaran pentingnya menjaga kesehatan anak harus lebih ditekankan. Dan itu tidak hanya
cukup dengan cara membagikan informasi kesehatan balita saja.
No comments:
Post a Comment