Monday, March 12, 2018

Info Kesehatan Balita Tentang Dampak Si Kecil Ogah atau Alergi Minum Susu




Sepertinya info kesehatan balita yang selalu disebarkan entah itu secara lisan maupun tulisan belum bisa menggugah kesadaran orang tua. Faktanya, Indonesia masih pada posisi terendah dalam hal konsumsi susu. Banyak anak balita yang tidak mau minum susu. Entah tidak mau atau barangkali orang tua yang tidak mau berusaha untuk memberikan susu. Alasannya anak balita sudah dewasa sehingga tidak perlu lagi minum susu.

Apa yang terjadi? Tingkat kesehatan anak Indonesia rendah. Mereka rentan sekali sakit. Tingkat kecerdasannya pun masih di bawah negara ASEAN lainnya.

Tentu saja bukan hanya susu saja yang menjadi faktor penyebabnya. Faktor lingkungan, pendidikan, dan pola asuh orang tua juga berpengaruh. Hanya saja, faktor nutrisi sangat penting. Dan jika ditanya apa sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh balita, tentu saja jawabannya adalah susu.

Hal tersebut yang membuat banyak pakar kesehatan anak tidak pernah lelah untuk memberikan informasi kesehatan balita tentang pentingnya susu. Bahkan, mereka juga ingin menekankan bahwasannya susu itu bukan hanya untuk balita saja tapi juga orang-orang dewasa.

Rasanya sudah sangat massive penyebaran info kesehatan seperti itu. Namun, kenapa Indonesia masih pada urutan yang rendah dalam hal konsumsi susu?

Alasan Mengapa Konsumsi Susu Balita Rendah
Sebenarnya sangat mudah untuk menebak mengapa banyak orang tua yang tidak memberikan susu kepada anak mereka meskipun tahu pentingnya susu untuk kesehatan anak.

1.      Susu Mahal
Ada kesan di masyarakat bahwasannya susu itu mahal. Apalagi mereka yang tinggal di desa. Susu itu seolah minuman orang-orang kaya saja. Hal ini membuat mereka merasa kuwalahan jika harus memberikan susu setiap hari kepada anak mereka.

Namun, apakah benar susu itu mahal? Sebenarnya tidak semua susu itu mahal. Banyak sekali merk susu balita yang harganya sangat terjangkau. Bahkan, bukan hal yang salah jika orang tua memberikan susu olahan petani lokal yang pastinya jauh lebih bergizi dan jauh lebih murah harganya.

2.      Susu Tidak Penting
Sebenarnya, tidak tepat jika banyak orang tua menganggap susu itu barang yang mahal. Pada kenyataannya, banyak orang tua yang mampu memberikan mainan mahal atau bahkan hampir setiap hari memberikan makanan dan snack. Dan jika dilihat dari segi harga, susu justru jauh lebih murah.

Maka dari itu, ada alasan lain yang membuat orang tua tidak memberikan susu kepada anak. Yaitu anggapan bahwa susu itu tidak penting. Susu hanya penting ketika anak masih kecil atau masih bayi. Sementara itu, ketika anak balita atau bahkan sudah masuk sekolah, anak sudah tidak perlu lagi minum susu.

3.      Kesadaran Kurang
Semua orang tua pasti tahu tentang info kesehatan balita. Dan mereka ingin sekali sang buah hati sehat selalu. Semua hal dilakukan seperti memberikan makanan yang sehat serta memastikan lingkungan baik. Sayangnya, tidak ada kesadaran yang penuh tentang pentingnya minum susu. Hal ini bisa dilihat bagaimana di meja makan yang disajikan minuman teh dan jus, bukan susu. Bukan berarti minuman seperti teh dan jus itu tidak bagus. Dua jenis minuman tersebut sangat bagus. Hanya saja, akan lebih baik jika di meja makan ada satu gelas susu dihidangkan setidaknya setiap pagi.

Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi. Orang tua merasa tidak aneh jika anak tidak minum susu. Ini menunjukkan bahwa kesadaran pentingnya balita minum susu itu sangat kurang.

4.      Minumnya Produksi Susu Lokal
Kebiasaan masyarakat itu dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya saja, daerah di mana banyak sekali buah-buahan tumbuh subur pasti membuat masyarakat terbiasa mengkonsumsi buah-buahan. Hal ini juga yang akan terjadi jika produksi susu lokal berkembang. Sayangnya, tidak.

Jika produksi susu lokal melimpah, setidaknya ada dua pengaruh besar di masyarakat. Pertama, mereka akan terbiasa untuk mengkonsumsi susu produksi lokal. Yang kedua, harga susu jauh lebih murah.

Mungkin masih ada alasan lain mengapa orang tua merasa susu balita itu tidak penting. Apa mungkin ibu punya alasan sendiri?

Dampak Buruk Yang Bisa Terjadi
Keengganan untuk membudayakan minum susu tidak hanya berimbas pada kesehatan anak saja. Kampanye minum susu bukan hanya sekedar penyebaran info kesehatan balita. Lebih dari itu, ini berkaitan dengan pola pikir.

Tidak salah jika ada yang menyimpulkan masyarakat Indonesia itu belum begitu mau memikirkan hal yang teramat penting. Contohnya saja kesehatan. Banyak yang tidak memperdulikan kesehatan. Asalkan mereka tidak sakit, tinggal di tempat yang kotor dengan sampah yang berserakan di mana pun tidak masalah. Buang sampah sembarangan tidak masalah asalkan tidak menimbulkan banjir. Jadi, memikirkan masa depan yang jauh belum dilakukan.

Maka dari itu, dikhawatirkan generasi muda Indonesia kalah bersaing dengan negara lain. Sementara orang lain menyiapkan generasi muda yang sehat, kita belum memikirkan tentang hal tersebut. Kita masih berkutat pada bagaimana bertahan hidup saja.

Lalu, apa solusinya? Setiap orang tua harus memiliki kesadaran bahwasannya menjaga kesehatan anak itu teramat penting. Berikan yang terbaik agar anak sehat. Minum susu setiap hari. Beri makan makanan yang bergizi. Jangan biarkan anak jajan sembarangan. Karena hanya dengan badan yang sehat, tumbuh kembangnya pun optimal. Mereka tumbuh menjadi orang yang cerdas. Itu sebenarnya tujuan utamanya.

Oleh sebab itu, kesadaran pentingnya menjaga kesehatan anak  harus lebih ditekankan. Dan itu tidak hanya cukup dengan cara membagikan informasi kesehatan balita saja.

No comments:

Post a Comment