Wednesday, February 21, 2018

Bukan Hanya Bintik-Bintik Merah Menjadi Cici-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi


Sedih sekali jika ibu melihat munculnya ciri-ciri bayi alergi susu sapi. Karena bagaimanapun juga, si kecil seharusnya mendapatkan gizi yang cukup dari susu. Lalu, bagaimana jika justri ia alergi terhadap susu sapi?

Sebenarnya ada solusinya, yaitu memberikan susu kedelai. Setidaknya susu ini menjadi pengganti susu sapi. Hanya saja, kandungan gizi di dalam susu kedelai tidak sebanyak dan selengkap yang ada di dalam susu sapi. Ini yang menjadi persoalan selanjutnya.

Akan tetapi, sebelum ibu mengganti susu sapi dengan susu kedelai, apakah ibu yakin si kecil mengalami alergi susu sapi? Apa jangan-jangan ia hanya demam biasa?

Banyak orang tua yang hanya mengerti satu ciri-ciri anak alergi susu sapi, yaitu munculnya bintik merah pada kulit sang buah hati. Padahal, bisa saja lho hal tersebut disebabkan karena demam biasa. Maka dari itu, jangan terburu-buru untuk mengganti susu.
Setidaknya, ibu harus tahu ciri-ciri anak mengalami alergi susu sapi selain bintik merah.

Tanda-Tanda Anak Alergi Susu Sapi Selain Bintik Merah

Untuk memastikan bahwasannya anak ibu memang mengalami alergi susu sapi, setidaknya ada ciri lain yang menyertai selain munculnya bintik merah. Apa saja itu?
1.      Diare
Efek lain selain keluarnya bintik merah saat anak alergi susu sapi adalah diare. Hal ini disebabkan sistem pencernaan tidak mampu mencerna kandungan di dalam susu yang anak konsumsi.

Dalam dunia medis, alergi terhadap susu itu lebih disebabkan oleh sistem pencernaan yang tidak mengenal jenis protein yang terkandugn di dalam susu. Jenis protein tersebut dianggap sebagai hal yang membahayakan. Makanya, protein tidak dicerna tapi langsung dikeluarkan melalui diare.

2.      Mata Berair
Para ahli kesehatan mengatakan kesehatan seseorang itu bisa dilihat dari matanya. Jika matanya bersih dan jernih, kondisi kesehatannya bagus. Lain hal jika matanya merah, sayu, dan berair. Pasti ada masalah dengan kesehatannya.

Ini juga yang menjadi salah satu ciri-ciri bayi alergi susu sapi. Perhatikan mata sang buah hati. Jika matanya sering mengeluarkan air dan itu disertai dengan diare serta munculnya bintik merah pada kulit, besar kemungkinan itu merupakan tanda anak alergi susu sapi.

3.      Kolik
Ibu tahu istilah yang satu ini? Ini merupakan kondisi di mana anak sering sekali menangis tanpa sebab. Biasanya, anak menangis di malam hari hingga pagi hari. Kolik pada anak merupakan kondisi di mana anak mengalami masalah pencernaan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya disebabkan oleh susu sapi.

Karena ia merasa kesakitan di bagian sistem pencernaan, si kecil akhirnya menangis. Itulah yang sering disebut dengan kolik. Menangis menjadi respon ketika anak merasakan sakit yang luar biasa.
Jika ada empat tanda bayi alergi susu sapi tersebut, ibu harus segera melakukan tindakan.

Haruskah Bayi Dibawa Ke Dokter?
Banyak orang tua yang panik dan akhirnya langsung keluar rumah dan membawa anak ke dokter.  Bahkan, ada juga yang langsung membawanya ke rumah sakit.
Tentu hal tersebut wajar dilakukan oleh seorang orang tua. Apalagi mereka baru pertama kali memiliki anak. Akan tetapi, itu bukan tindakan yang tepat.
Ada beberapa hal yang perlu ibu lakukan terlebih dahulu sebelum akhirnya ibu bawa anak ibu ke dokter.
-          Pemberian Susu Dihentikan
Jika ibu yakin bahwa anak alergi terhadap susu sapi, hentikan pemberian susu. Namun, hal ini juga bisa ibu lakukan walaupun ibu masih ragu apa faktor penyebabnya. Setidaknya, ini tindakan awal yang seharusnya ibu lakukan.

-          Berikan ASI
Sebagai pengganti susu, ibu berikan ASI dalam jumlah yang banyak. Berikan ASI lebih banyak dari biasanya.

-          Berikan Makanan Bergizi
Kebutuhan gizi anak harus tercukupi. Sementara si kecil tidak mendapatkan susu, ibu berikan makanan yang bergizi. Hindari memberikan makanan yang kandungan proteinny terlalu tinggi seperti daging sapi atau ayam. Buatkan makanan yang terbuat dari sayuran.

Jika upaya tersebut sudah ibu lakukan tapi ciri-ciri anak alergi susu masih muncul, ibu bisa bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pertolongan medis.
Setiap Anak Alergi Susu Sapi
Ada dikotomi antara anak yang alergi terhadap susu dan anak yang tidak alergi dengan susu. Masyarakat sudah terlanjur memberi label bahwasannya anak yang alergi susu sapi itu memiliki kondisi tubuh yang kurang sehat. Lebih dari itu, perkembangannya pun terhambat.
Benarkah demikian? Ada sisi benarnya tapi tidak sepenuhnya. Secara medis, setiap anak itu mengalami alergi terhadap susu sapi. Hanya saja, anak yang tidak kolik, mata berair, keluar bintik merah pada kulit, dan beberapa tanda bayi alergi susu sapi lainnya itu artinya mereka toleran terhadap kandungan yang ada di dalam susu. Sementara itu, anak yang tidak toleran akan mengalami efek yang telah disebutkan sebelumnya.
Lalu, pertanyaannya sekarang adalah mengapa ada yang toleran dan ada yang tidak toleran? Ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh anak. Semakin kebal sistem imun tubuh, maka anak semakin toleran terhadap susu. Begitu juga sebaliknya.
Itulah mengapa seorang ibu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif. Inilah yang bisa membuat bayi memiliki sistem imun yang sangat kuat. Dengan demikian, ia bisa terhindar dari risiko mengalami alergi susu ketika ia sudah balita nanti.
Tentunya ibu tidak hanya perlu mengetahui informasi ini saja. Ibu harus perkaya wawasan lainnya terutama tentang beberapa ciri-ciri bayi alergi susu sapi lainnya.


Landing page: 

Monday, February 19, 2018

Saat Alergi Susu Sapi Pada Bayi, Jangan Asal Memberikan Makanan



Alergi susu sapi pada bayi sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Dengan berjalannya waktu, hal tersebut akan hilang secara alami. Umumnya, saat balita 3 tahun, alergi susu sapi tersebut sembuh.

Akan tetapi, tentu ibu tidak ingin membiarkan sang buah hati terus menerus mengalami alergi susu sapi. Mungkin ibu akan melakukan jalan pintas, yaitu menghentikan pemberian susu untuk sementara waktu. Akan tetapi, bagaimana dengan kebutuhan proteinnya? Salah satu keunggulan dari susu sapi adalah tingginya kandungan protein yang memang dibutuhkan oleh sang buah hati. Itu artinya, jika anak tidak minum susu karena alergi, kebutuhan proteinnya kemungkinan besar tidak terpenuhi.

Sebelum membahas tentang hal tersebut, ada hal yang harus juga dipahami oleh para orang tua. Ketika bayi lactose intolerance, itu tidak cukup dengan hanya menghentikan pemberian susu sapi. Ibu harus tahu mengapa anak alergi terhadap susu.

Mengapa Bayi Alergi Susu Sapi

Langkah yang tepat jika ibu langsung menghentikan pemberian susu saat anak mengalami alergi terhadap susu. Akan tetapi, sebenarnya bukan itu saja yang harus ibu lakukan.
Pernahkah ibu bertanya mengapa ada anak yang alergi terhadap susu sapi? Para ahli kesehatan anak mengatakan hal tersebut sangat bisa terjadi lantaran ada allergen yang membuat anak alergi. Allergen yang dimaksud bermacam-macam. Akan tetapi, untuk kasus bayi mengalami alergi susu sapi, kemungkinan besar allergennya adalah protein. Seperti yang ibu ketahui, di dalam susu sapi, terdapat kandungan protein yang sangat tinggi, bukan?

Jadi, sebenarnya bukan hanya pemberian susu saja yang harus dihentikan, tapi juga semua jenis makanan yang mengandung protein tinggi. Apa saja itu?
1.      Telur
Dalam hal ini, ibu harus tahu kandungan protein tertingginya ada pada putih telur, bukan kuning telur. Lebih dari itu, putih telur mengandung protein murni tanpa lemak.

2.      Daging Ayam
Memang tidak semua bagian daging ayam mengandung protein tinggi. Saat bayi mengalami alergi terhadap susu sapi, jangan berikan makanan dari daging ayam bagian dada mengingat bagian inilah yang kandungan proteinnya sangat tinggi.

3.      Keju
Mungkin saja sang buah hati suka sekali makanan yang ada kejunya. Contohnya saja roti isi keju. Hentikan dulu untuk sementara hingga ia tidak lagi mengalami alergi. Dikhawatirkan, walaupun ibu sudah menghentikan memberikan susu sapi, alergi tetap saja dialami oleh sang buah hati lantaran keju juga mengandung protein yang sangat tinggi.

4.      Daging Sapi
Untuk yang satu ini tidak perlu dijelaskan lagi, bukan? Sudah jelas daging sapi merupakan sumber protein yang paling tinggi.

5.      Udang
Ada beberapa jenis seafood yang kandungan proteinnya tak kalah tinggi dibandingkan dengan daging sapi. Salah satunya adalah udang. Jadi, jangan buatkan makanan dari udang.
Kalau tidak diberi makanan seperi itu, kebutuhan proteinnya tidak terpenuhi dong? Betul sekali. Namun, ibu harus ingat, allergennya adalah protein. Makanya, bayi alergi susu sapi. Namun, bukan berarti anak tidak akan mendapatkan protein sama sekali lho bu.

Jika Tidak Mau Minum Susu, Kebutuhan Protein Tidak Terpenuhi
Langkah antisipasi harus dilakukan. Saat anak alergi protein di dalam susu dan juga makanan tertentu, bukan berarti ibu tidak bisa memenuhi kebutuhan protein. Ada sesuatu yang aman yang bisa ibu lakukan.
Sebenarnya, bukan hanya protein saja yang tak tercukupi, tapi juga vitamin D. Ini jauh lebih berbahaya mengingat anak yang kekurangan vitamin D cenderung lemas dan tidak punya cukup tenaga untuk beraktivitas. Efek jangka panjangnya adalah pertumbuhan fisik yang tidak optimal.
Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan.
-          Beri Susu Soya
Ini beda dengan susu sapi. Susu soya merupakan susu yang terbuat dari kedelai. Kedelai juga mengadung protein namun jenisnya adalah protein nabati.

-          Pilih Makanan Yang Tepat
Ibu sudah tahu bukan beberapa makanan yang tidak bagus untuk dikonsumsi oleh bayi yang alergi terhadap susu sapi. Namun, ada makanan yang baik seperti bayam, olahan kacang kedelai, kuning telur, serta brokoli.
Setidaknya, dengan melakukan hal tersebut, perkembangan sang buah hati tetap optimal.

Perlukah Periksa Ke Dokter?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sebenarnya alergi itu bisa sembuh dengan sendirinya. Biasanya, saat usia anak mencapai 3 tahun, alergi susu sapi bisa hilang secara alami.
Akan tetapi, ibu pasti tidak tega melihat anak gatal-gatal, sesak nafas, atau bahkan panas yang tinggi yang merupakan tanda-tanda anak alergi susu, bukan? Melakukan beberapa hal tersebut di atas sebenarnya sudah cukup. Lihat saja perkembangannya. Jika alergi tetap terjadi, saat itulah ibu perlu konsultasi dengan dokter anak.

Ada beberapa hal yang akan ditanyakan oleh dokter saat ibu mengajak anak periksa ke dokter. Salah satunya pertanyaan mengenai gejala alergi susu sapi yang dialami oleh sang buah hati. Kemudian, ibu juga akan ditanyakan makanan apa yang biasanya membuat anak alergi.
Observasi secara langsung juga akan dilakukan oleh dokter selain juga melakukan tanya jawab. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan apa yang sebenarnya menyebabkan anak alergi. Dengan demikian, dokter bisa memberikan saran yang tepat.


Yang terpenting, saat ini ibu sudah tahu apa saja tindakan langsung yang harus ibu lakukan. Tentu ibu juga perlu tahu lebih banyak lagi mengenai hal ini demi menjaga kesehatan sang buah hati. Untuk itu, ibu perlu mengikuti hal-hal terbaru terkait dengan alergi susu sapi pada bayi.