Sedih
sekali jika ibu melihat munculnya ciri-ciri bayi alergi susu sapi. Karena
bagaimanapun juga, si kecil seharusnya mendapatkan gizi yang cukup dari susu.
Lalu, bagaimana jika justri ia alergi terhadap susu sapi?
Sebenarnya
ada solusinya, yaitu memberikan susu kedelai. Setidaknya susu ini menjadi
pengganti susu sapi. Hanya saja, kandungan gizi di dalam susu kedelai tidak
sebanyak dan selengkap yang ada di dalam susu sapi. Ini yang menjadi persoalan
selanjutnya.
Akan
tetapi, sebelum ibu mengganti susu sapi dengan susu kedelai, apakah ibu yakin
si kecil mengalami alergi susu sapi? Apa jangan-jangan ia hanya demam biasa?
Banyak
orang tua yang hanya mengerti satu ciri-ciri anak alergi susu sapi, yaitu
munculnya bintik merah pada kulit sang buah hati. Padahal, bisa saja lho hal
tersebut disebabkan karena demam biasa. Maka dari itu, jangan terburu-buru
untuk mengganti susu.
Setidaknya,
ibu harus tahu ciri-ciri anak mengalami alergi susu sapi selain bintik merah.
Tanda-Tanda
Anak Alergi Susu Sapi Selain Bintik Merah
Untuk
memastikan bahwasannya anak ibu memang mengalami alergi susu sapi, setidaknya
ada ciri lain yang menyertai selain munculnya bintik merah. Apa saja itu?
1.
Diare
Efek lain selain keluarnya bintik merah saat anak alergi susu
sapi adalah diare. Hal ini disebabkan sistem pencernaan tidak mampu mencerna
kandungan di dalam susu yang anak konsumsi.
Dalam dunia medis, alergi terhadap susu itu lebih disebabkan
oleh sistem pencernaan yang tidak mengenal jenis protein yang terkandugn di
dalam susu. Jenis protein tersebut dianggap sebagai hal yang membahayakan.
Makanya, protein tidak dicerna tapi langsung dikeluarkan melalui diare.
2.
Mata Berair
Para ahli kesehatan mengatakan kesehatan seseorang itu bisa
dilihat dari matanya. Jika matanya bersih dan jernih, kondisi kesehatannya
bagus. Lain hal jika matanya merah, sayu, dan berair. Pasti ada masalah dengan
kesehatannya.
Ini juga yang menjadi salah satu ciri-ciri bayi alergi susu
sapi. Perhatikan mata sang buah hati. Jika matanya sering mengeluarkan air dan
itu disertai dengan diare serta munculnya bintik merah pada kulit, besar
kemungkinan itu merupakan tanda anak alergi susu sapi.
3.
Kolik
Ibu tahu istilah yang satu ini? Ini merupakan kondisi di mana anak
sering sekali menangis tanpa sebab. Biasanya, anak menangis di malam hari
hingga pagi hari. Kolik pada anak merupakan kondisi di mana anak mengalami masalah
pencernaan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya
disebabkan oleh susu sapi.
Karena ia merasa kesakitan di bagian sistem pencernaan, si
kecil akhirnya menangis. Itulah yang sering disebut dengan kolik. Menangis
menjadi respon ketika anak merasakan sakit yang luar biasa.
Jika ada
empat tanda bayi alergi susu sapi tersebut, ibu harus segera melakukan
tindakan.
Haruskah
Bayi Dibawa Ke Dokter?
Banyak
orang tua yang panik dan akhirnya langsung keluar rumah dan membawa anak ke
dokter. Bahkan, ada juga yang langsung
membawanya ke rumah sakit.
Tentu
hal tersebut wajar dilakukan oleh seorang orang tua. Apalagi mereka baru
pertama kali memiliki anak. Akan tetapi, itu bukan tindakan yang tepat.
Ada
beberapa hal yang perlu ibu lakukan terlebih dahulu sebelum akhirnya ibu bawa
anak ibu ke dokter.
-
Pemberian Susu Dihentikan
Jika ibu yakin bahwa anak alergi terhadap susu sapi, hentikan
pemberian susu. Namun, hal ini juga bisa ibu lakukan walaupun ibu masih ragu
apa faktor penyebabnya. Setidaknya, ini tindakan awal yang seharusnya ibu
lakukan.
-
Berikan ASI
Sebagai pengganti susu, ibu berikan ASI dalam jumlah yang
banyak. Berikan ASI lebih banyak dari biasanya.
-
Berikan Makanan Bergizi
Kebutuhan gizi anak harus tercukupi. Sementara si kecil tidak
mendapatkan susu, ibu berikan makanan yang bergizi. Hindari memberikan makanan
yang kandungan proteinny terlalu tinggi seperti daging sapi atau ayam. Buatkan
makanan yang terbuat dari sayuran.
Jika
upaya tersebut sudah ibu lakukan tapi ciri-ciri anak alergi susu masih muncul,
ibu bisa bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pertolongan medis.
Setiap
Anak Alergi Susu Sapi
Ada
dikotomi antara anak yang alergi terhadap susu dan anak yang tidak alergi
dengan susu. Masyarakat sudah terlanjur memberi label bahwasannya anak yang
alergi susu sapi itu memiliki kondisi tubuh yang kurang sehat. Lebih dari itu, perkembangannya
pun terhambat.
Benarkah
demikian? Ada sisi benarnya tapi tidak sepenuhnya. Secara medis, setiap anak
itu mengalami alergi terhadap susu sapi. Hanya saja, anak yang tidak kolik,
mata berair, keluar bintik merah pada kulit, dan beberapa tanda bayi alergi
susu sapi lainnya itu artinya mereka toleran terhadap kandungan yang ada di
dalam susu. Sementara itu, anak yang tidak toleran akan mengalami efek yang
telah disebutkan sebelumnya.
Lalu,
pertanyaannya sekarang adalah mengapa ada yang toleran dan ada yang tidak
toleran? Ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh anak. Semakin kebal sistem
imun tubuh, maka anak semakin toleran terhadap susu. Begitu juga sebaliknya.
Itulah
mengapa seorang ibu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif. Inilah
yang bisa membuat bayi memiliki sistem imun yang sangat kuat. Dengan demikian,
ia bisa terhindar dari risiko mengalami alergi susu ketika ia sudah balita
nanti.
Tentunya
ibu tidak hanya perlu mengetahui informasi ini saja. Ibu harus perkaya wawasan lainnya
terutama tentang beberapa ciri-ciri bayi alergi susu sapi lainnya.
Landing
page: